TAISIRUL KHOLLAQ Jujur Dan Kebohongan (Honest and Lies)

TAISIRUL KHOLLAQ Jujur Dan Kebohongan (Honest and Lies)

Tidak ada komentar

الصدق والكذب

Jujur Dan Kebohongan

Honest and Lies

 

Accept honesty even though you see in it there is destruction, then in fact there is salvation."

الصدق : هو الإخبار بما يطابق الواقع ، والكذب : هو الإخبار بما لا يطابقه

Kejujuran adalah menceritakan sesuai fakta, sedang kebohongan adalah menceritakan tidak sesuai fakta.

Honesty is telling according to facts, while lying is telling not according to facts.

وأسباب الصدق: العقل والدين والمروءة

Sebab kejujuran ialah: Akal, agama dan budi luhur.

Because honesty is: Reason, religion and nobility. 

 لأن العقل يدرك منفعة الصدق ومضرة الكذب فلا يرضى صاحبه لنفسه المضرة فيلتزم الصدق

Akal menjadi sebab kejujuran) di karenakan akal memahami mamfaat dari kejujuran dan rusaknya kebohongan. Maka orang yang mempunyai akal tidak akan merelakan kerusakan bagi dirinya, maka orang mempunyai akal akan tetap pada kejujuran

(Reason is the cause of honesty) because reason understands the benefits of honesty and the destruction of lies. So people who have reason will not give up damage to themselves, then people who have reason will stick to honesty

 

 ولأن الدين يأمر بالصدق وينهى عن ضده

(Agama menjadi sebab kejujuran) di karenakan agama memerintahkan kejujuran dan melarang kebalikannya (yaitu kebohongan).

(Religion is the cause of honesty) because religion commands honesty and forbids the opposite (ie lies). 

وكذلك صاحب المروءة لا يرضى لنفسه إلا الصدق لأنه يطلب التحلى بجميل الخصال ولا جمال فى الكذب

Begitu juga (budi luhur menjadi sebab kejujuran) di karenakan orang yang mempunyai sifat budi luhur tidak akan merelakan bagi dirinya kecuali pada kejujuran, dikarenakan dia menuntut untuk berhias diri dengan sifat yang baik dan (padahal) tidak terdapat kebaikan dalam kebohongan.

Like wise (noble is the cause of honesty) because people who have virtuous nature will not give up on themselves except for honesty, because they demand to adorn themselves with good qualities and (even though) there is no goodness in lies. 

وسبب الكذب: إرادة جلب النفع وإرادة دفع الضرر لأن الإنسان قد يرى فى الكذب السلامة العاجلة فيأتيه ويرى فى الصدق ضدها فلا يأتيه

Sebab kebohongan ialah : keinginan mendapatkan mamfaat dan keinginan menghindari kerugian. Di karenakan orang terkadang menilai pada kebohongan bisa selamat dengan cepat maka ia pun melakukannya dan ia menilai dalam kejujuran sebaliknya (tidak akan selamat) maka ia pun tidak melakukannya.

The reason for lying is: the desire to get benefit and the desire to avoid loss. Because people sometimes judge on a lie that they can survive quickly then he does it and he judges in honesty the opposite (will not survive) so he doesn't do it either. 

وضرر الكذب يعود إلى صاحبه فيحتقر وتضيع الثقة به ويسترذل فى الدنيا ويعاقب فى الآخرة

Bahaya kebohongan itu kembali pada pelakunya maka ia akan di remehkan, hilangnya kepercayaan padanya, akan terhina di dunia dan di siksa di akhirat.

The danger of the lie returning to the perpetrator, then he will be underestimated, loss of trust in him, will be humiliated in this world and tormented in the hereafter. 

 ويعود إلى غير صاحبه لأن الكذاب يعد غيره خيرا ثم يخلفه فتنكسر نفسه لخيبة رجائه ولأنه يستسهل الغيبة والنميمة فيبعث الناس بسبب ذلك على التباغض والتخاصم

Dan bahaya kebohongan itu juga kembali pada orang lain di karenakan sang pendusta menjanjikan kebaikan pada orang lain kemudian mengingkarinya maka sedihlah hati orang tersebut karena harapannya sia-sia. Dan di karenakan pendusta akan menganggap enteng dalam mengguncing dan mengadu domba dan maka bangkitlah manusia dengan hal tersebut pada kebencian dan permusuhan.

And the danger of the lie also returning to others because the liar promises goodness to others and then denies it, the person's heart is sad because his hopes are in vain. And because a liar will take it lightly in bullying and pitting against each other and so people arise with that in hatred and enmity. 

 وكفى الكذب مذمة قول الله عز وجلإِنَّمَا يَفۡتَرِي ٱلۡكَذِبَ ٱلَّذِينَ لَا يُؤۡمِنُونَ بِ‍َٔايَٰتِ ٱللَّهِۖ وَأُوْلَٰٓئِكَ هُمُ ٱلۡكَٰذِبُونَ

Cukuplah menjadi celaan bagi kedustaan, firman Allah : “Pastinya yang melakukan kebohongan adalah orang-orang yang tidak beriman kepada ayat-ayat Allah, dan mereka itulah para pendusta.” (An-Nahl : 105)

Suffice it to be a reproach for lies, Allah says: "Surely those who do lies are those who do not believe in Allah's verses, and they are liars." (An-Nahl: 105)

وقوله صلى الله عليه وسلم: إذا كذب العبد كذبة تباعد عنه الملك ميلا من نتن ما جاء به

Dan Sabda Nabi SAW: “Apabila seorang hamba berdusta dengan satu dusta, maka menjauhlah malaikat satu mil karena dari bau busuknya apa yang dia lakukan.”

And the Prophet SAW said: "If a servant lies with one lie, then the angels move away a mile because of the stench of what he is doing."

وكفى الصدق ثناء قوله تعالى يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ ٱتَّقُواْ ٱللَّهَ وَكُونُواْ مَعَ ٱلصَّٰدِقِينَ

Cukuplah menjadi pujian untuk kejujuran firman Allah: “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kalian kepada Allah dan hendaklah kalian bersama orang-orang yang jujur.“ (At-Taubah : 119)

Suffice it to be a praise for the honesty of Allah's word: " O ye who believe, fear Allah and be with those who are honest." (At-Taubah: 119)

وقول النبى صلى الله عليه وسل  :تحروا الصدق وإن رأيتم أن فيه الهلكة فإن فيه النجاة

Dan sabda Nabi SAW: “Tempuhlah kejujuran walaupun kamu melihat padanya terdapat kehancuran, maka sesungguhnya padanya terdapat keselamatan.”

And the words of the Prophet SAW: "Accept honesty even though you see in it there is destruction, then in fact there is salvation."

 

 


Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.